Senin, 28 Mei 2018


Definisi ATM

Pengertian ATM adalah Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor yang penting dalam menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umumnya akan memilih salah satu bank yang memiliki tingkat pelayanan yang baik dan memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi pelayanan teller dan customer service saja tetapi harus dilihat dari segi penganekaragaman produk bank dalam peningkatan pelayanan ATM.
Definisi ATM Menurut Para Ahli

Ellen Florian (2004) adalah ”alat telekomunikasi berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa membutuhkan seorang teller bank.

ATM dalam bahasa asing Automated Teller Machine dan dalam bahasa Indonesia Anjungan Tunai Mandiri. ATM dikembangkan oleh Luther George Simjian tahun 1939. Pada tahun tersebut Luther mendirikan ATM di City Bank yang terletak di New York. Namun pemasangan mesin ATM di bank tersebut tidak belangsung lama hanya berkisar sekitar 6 bulan saja dikarenakan banyak nasabah masih belum mengenal fungsi ATM. Perkembangan ATM terhenti  selama kurang lebih 25 tahun. Pada tanggal 22 Juni 1967 De La Rue kembali mengembangkan ATM pertama dan mendirikan ATM untuk pertama kalinya di London pada Bank Barclays. Saat itu ATM telah mengenal adanya PIN yang melengkapi kartu plastik ATM. Munculnya ide PIN pada kartu ATM dikembangkan oleh insinyur Inggris bernama James Good Fellow tahun 1965. Sejak saat itu perkembangan ATM terus berkembang seiring teknologi yang semakin maju. ATM mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1960-an.

Sementara itu defenisi ATM menurut Kasmir (2007:327) ”ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari libur.”

ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan (bank) yang disebut dengan Kartu ATM. Kartu ATM yang dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah penarikan atau transasksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM ditetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM.

Pada umumnya nasabah yang menggunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya adminstrasi pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM. Biasanya besar biaya pengelolaan dan biaya bulanan kartu ATM diterapkan oleh masing- masing bank.

Dilihat dari pengertian ATM di atas ada 5 kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM, yaitu:
  1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan
  2. Keleluasaan waktu pelayanan
  3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan
  4. Keamanan pelayanan
  5. Keanekaragaman jenis pelayanan


Di Indonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa (sepuluh tahun) yang lalu, adapun latar pembentukan ATM ini dilakukan oleh sektor perbankan yang bertujuan:
  1. Untuk meningkatkan pelayanan
  2. Untuk menunjang bisnis riteil
  3. Untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank
  4. Kebutuhan masyarakat dan keterbatasan waktu
  5. Sebagai sarana promosi

Fungsi Dan Manfaat ATM
Pada awalnya, penggunaan teknologi ATM dilakukan untuk membantu nasabah di dalam melakukan penarikan uang tunai dimana cabang bank tersebut tidak ada. Artinya, ada tidak ada fasilitas ATM, nasabah tetap membuka rekening pada suatu bank.

Tetapi kemujuan teknologi informasi perbankan, khususnya pada ATM telah mampu membalikkan postulat seperti itu, yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama sekali akan selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening. Kondisi seperti ini dapat digaris bawahi bahwa nasabah lebih perduli dengan ketersediaan ATM, dibandingkan perduli untuk buka rekening pada bank tersebut. Karena nasabah pasti akan mencari bank lain yang telah memiliki fasilitas ATM.

Secara umum fungsi ATM adalah agar dapat melakukan penarikan uang tunai, namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:
  1. Informasi Saldo
  2. Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit, listrik, air, handphone, dan uang kuliah
  3. Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa
  4. Pemindah bukuan (open transfer)
  5. Pengubahan PIN


Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM tersebut adalah:
  1. Melakukan pelayanan sendiri
  2. Dapat melakukan transaksi perbankan tunai maupun non tunai tanpa harus mendatangi kantor cabang yang dituju
  3. Dapat melakukan transaksi perbankan tanpa dibatasi waktu dan tempat, karena layanan ATM on-line selama 24 jam
  4. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak Sedangkan manfaat bagi pihak bank sendiri adalah:
    • Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk menabung dan meningkatkan pendapatan
    • Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan
    • Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang
    • Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru
    • Sebagai media promosi
    • Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada


Proses Pengolahan Data pada ATM
Dalam pemrosesan data atau pengolahan data berbasis komputer, bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan perusahaan merupakan suatu faktor penting yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan informasi cepat. Misalnya apabila data tentang kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau pembaharuan transaksi yang mempengaruhi data kegiatan bisnis.

Nugroho Widjajanto (2001:65) menyatakan bahwa teknik pengolahan data berbasis komputer ada dua, yaitu:
  1. Proses Batch merupakan metode pemrosesan data dengan proses  updating (pemutahiran) dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
  2. Proses On-line atau dikenal juga dengan immediate processing merupakan metode pemrosesan data dengan updating secara langsung segera setelah transaksi terjadi.



1.1. Proses Batch (Batch Processing)
Proses Batch merupakan metode lama yang masih terus digunakan untuk beberapa aplikasi dengan menyimpan data dahulu sampai dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat data ditentukan secara    periodik.Pendekatan ini pada umunya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

Sistem batch processing juga disebut delay system atau sistem tunda. Karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan  adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.

Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik.

Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data. Oleh karena itu, banyak perusahaan beralih ke proses on-line untuk sebagian besar aplikasinya dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan.

Pengertian ATM

1.2. Proses On-line (On-line Processing)
Sistem   on-line   processing   atau   immediate   processing   adalah sistem dimana setiap transaksi segera diproses dan dibukukan setelah terjadi pada masing-masing file yang berpengaruh oleh transaksi tersebut. Penginputan data secara on-line lebih akurat daripada menggunakan proses batch, karena sistem dapat menolak penginputan data yang tidak lengkap atau salah dan karena data dimasukkan saat terjadi transaksi maka kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses on-line dapat memastikan bahwa informasi yang disimpan selalu informasi terbaru sehingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan.

Teknik pengolahan data berbasis komputer yang saat ini digunakan oleh industri perbankan adalah proses on-line. Proses on-line membantu sistem perbankan dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan.

Sebagai  contoh  yang  paling  mudah  adalah  sistem  pencatatan tabungan pada bank. Para nasabah yang ingin menyetor uang atau menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank. Setiap data dimasukkan  ke  dalam  komputer  melalui  terminal  yang  tersedia.       Komputer kemudian mengecek kebenaran nama, nomor rekening, jumlah tabungan yang  ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan.

Selanjutnya dengan dimasukkan data penarikan tabungan, komputer dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung yang bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui  secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan nasabah ke dalam buku tabungan sehingga buku tabungan menampilkan posisi mutakhir.

Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch-processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam on-line ini khusunya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan.

Setiap kegiatan tersebut berada di bawah kendali program komputer. Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer.

Pemasukan data ke dalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi.

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem on-line processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung dari komputer. Untuk memasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor.

Sistem pakar (expert system) menurut Bodnar et al (2003:7) adalah ”sistem informasi berbasis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak sebagai seorang konsultan ahli bagi pemakainya.”

Sistem pakar (expert system) merupakan program komputer yang  mewakili pengetahuan dari pakar manusia. Sistem pakar bagian dari salah satu artificial inteligence yang banyak digunakan dalam dunia bisnis. Expert system mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus. Expert system juga mensyaratkan tentang pengembangan suatu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan yaitu pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan keputusan sedangkan mesin inferensi adalah proses yang ditempuh oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Expert System (sistem pakar) berusaha membuat keputusan seperti yang dibuat oleh seorang ahli.

Sistem pakar terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut:
  1. User Interface
  2. Knowledge Base
  3. Interface Engine
  4. Development Engine


User interface merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem pakar dalam berinteraksi. Knowledge base berfungsi untuk menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Interface engine menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base. Maka dari itu pakar dalam ahli sistem menggunakan development engine dalam menciptakan sistem pakar.

Sistem pakar banyak digunakan dalam kalangan bisnis khususnya perbankan. Lembaga keuangan (bank) menggunakan sistem pakar untuk mempermudah dalam kegiatan operasional perusahaan disamping itu untuk mempermudah manajer keuangan dalam pengambilan keputusan. Sistem pakar dalam bank dirancang secara otomatis dengan memberikan kemudahan kepada pemakai dalam menghadapi masalah selama proses kegiatan operasional berlangsung. Pemakai sistem pakar langsung berkomunikasi dengan sistem dan sistem pakar akan berusaha membantu dan mencoba menyelesaikan masalah.

Keuntungan sistem pakar (expert system) bagi perusahaan maupun bagi manajer dalam pengambilan keputusan, antara lain:
  1. Menyediakan alternatif pertimbangan yang lebih banyak
  2. Menerapkan logika yang lebih tinggi
  3. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan
  4. Membuat keputusan yang lebih konsisten
  5. Kinerja perusahaan yang lebih baik
  6. Mempertahankan pengendalian atas pengetahuan perusahaan.

Kerugian sistem pakar adalah sistem ini tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak konsisten. Hal ini dikarenakan hanya sedikit yang tetap sepanjang waktu karen berubah-ubahnya kinerja manusia. Sistem pakar juga tidak dapat menerapkan penilaian dan intuisi yang merupakan unsur penting dalam memecahkan masalah yang tidak terstruktur.

Observasi Layanan Perbankan


Internet Banking (E-Banking)

Layanan terpopuler di era sekarang adalah Internet Banking atau e-banking. Internet Banking adalah kegiatan melakukan transaksi atau aktivitas perbankan melalui internet dengan platform yang diberikan oleh masing-masing bank. Tujuan utama dari Internet Banking ini untuk mempermudah nasabah melakukan aktivitas perbankan tanpa harus menempuh cara tradisional, seperti mengunjungi kantor bank dan berurusan dengan petugas bank. Layanan Internet Banking akan selalu terkait dengan rekening bank nasabah, sehingga setiap kegiatan perbankan akan terefleksi secara langsung.
Dengan adanya layanan Internet Banking, pola interaksi bank dan nasabah menjadi lebih fleksibel. Nasabah dapat mengakses layanan Internet Banking selama terhubung dengan internet untuk melakukan kegiatan perbankan kapanpun dan dimanapun.
Adapun jenis kegiatan perbankan yang dapat dilakukan dengan Internet Banking termasuk:
  1. Transfer Dana, termasuk transfer antar rekening, transfer antar bank domestic, daftar transfer terjadwal.
  2. Pembayaran, termasuk untuk tagihan rekening telepon, internet rumah, kabel TV, kartu kredit, rekening listrik, air, angsuran, asuransi, lain-lain.
  3. Pembelian, termasuk pulsa telepon, online shopping dan saham.
  4. Informasi Saldo Rekening, termasuk pengecekan saldo rekening seperti tabungan, GIRO atau deposito, pengecekan mutasi rekening dan pengecekan transaksi kartu kredit.
  5. Informasi Nilai Tukar, termasuk kurs valuta asing dan investasi.
  6. Fasilitas Layanan, termasuk layanan Notifikasi SMS, informasi suku bunga.

Keuntungan dan manfaat Internet Banking
Internet Banking terlihat hanya menguntungan bagi nasabah saja, sedangkan bank harus terus berupaya menjamin keamanan dan kualitas layanan platform. Sebenarnya penerapan dan penggunaan Internet Banking dapat memberikan manfaat beragam untuk kedua belah pihak. Berikut manfaat dan keuntungan Internet Banking untuk pihak bank:
Keuntungan Internet Banking bagi bank

– Lebih hemat biaya. Internet Banking memberikan solusi penghematan biaya operasional untuk bank. Dengan kata lain, penggunaan Internet Banking lebih murah dibandingkan membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM. Dengan Internet Banking , bank juga dapat menghemat di biaya kertas dan telepon.

– Perkembangan bisnis. Dahulu bank harus membuka kantor cabang atau ATM di daerah tertentu untuk beroperasi, kini dengan adanya Internet Banking, bank dapat menghilangkan batasan fisikal tersebut, sehingga bank dapat beroperasi dimana pun nasabah bertransaksi.

– Meningkatkan kesetiaan nasabah. Untuk nasabah yang perlu melakukan aktivitas perbankannya di berbagai tempat, akan lebih memilih menggunakan Internet Banking. Ini juga dapat membuka pintu peluang untuk nasabah baru yang fanatik akan Internet Banking.
– Keunggulan kompetitif. Dengan adanya fasilitas Internet Banking, sebuah bank akan memiliki keuntungan kompetitif lebih dibandingkan bank yang tidak memilikinya.
– Peluang model bisnis baru. Internet Banking akan membantu bank dalam penemuan dan mempercepat peluncuran bisnis model baru.

Keuntungan Internet Banking bagi nasabah

– Praktis dalam bertransaksi. Nasabah dapat melakukan aktivitas perbankan cukup dengan modal komputer pribadi dan internet saja tanpa harus mengunjungi cabang bank yang terdekat dengan wilayahnya.

Tidak memliki batasan waktu. Nasabah dapat mengakses rekening 24 jam setiap harinya untuk mengecek saldo atau melihat mutasi rekening, bahkan bertransaksi di luar waktu operasi bank.

– Cakupan global. Dengan Internet Banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dari belahan dunia manapun selama memiliki akses internet.

– Fitur layanan yang luas. Layanan yang ditawarkan dari Internet Banking berbagai macam untuk nasabah.
– Lebih ekonomis. Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi ke cabang bank dan hampir semua fitur gratis.

– Sistem perlindungan berlapis. Internet Banking memiliki sistem keamanan yang berlapis dan menggunakan token PIN.

Layanan Mobile Banking (M-Banking)

Mobile Banking (M-banking) adalah sebuah sistem yang diciptakan oleh bank untuk nasabah agar dapat melakukan sejumlah aktivitas perbankan melalui ponsel/Smartphone. Penggunaan fasilitas Mobile Banking membutuhkan nasabah untuk terkoneksi dengan internet di Smartphonenya. Nasabah juga perlu mengunduh (download) terlebih dahulu aplikasi Mobile Banking dari bank di app-store Smartphone. Serupa dengan Internet Banking, M-banking juga akan terkait dengan rekening nasabah untuk melakukan transaksi perbankan.
Walaupun sepintas M-banking kelihatan serupa dengan phone banking/SMS banking. Namun sebenarnya M-banking memiliki fitur yang lebih luas daripada SMS banking. Fitur layanan dari M-banking tidak jauh berbeda dengan Internet Banking, karena M-banking sebenarnya bagian dari Internet Banking yang melalui Smartphone.




Fitur layanan M-banking diantaranya adalah:
  1. Transfer dana antar rekening dan antarbank
  2. Pembayaran tagihan rekening telepon, air, listrik, internet, kabel TV, kartu kredit dan lain-lain
  3. Pembelian pulsa telepon atau transaksi online shopping
  4. Pengecekan saldo rekening dan mutasi rekening untuk tabungan, deposito, kartu kredit ataupun rekening lainnya
  5. Pengecekan kurs dan suku bunga produk bank terkini



Keuntungan dan Kekurangan Mobile Banking
Berhubung kemiripan layanannya dengan Internet Banking, manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh oleh nasabah hampir sama. Dengan Mobile Banking, nasabah dapat menikmat kemudahan dalam melakukan transaki perbankan secara bebas tanpa batas ruang dan waktu. Layanan yang luas dan cakupan yang global juga membuat Mobile Banking lebih ekonomis dibandingkan transaksi secara konvensional (kunjungi bank langsung).
Namun perbedaan dari penggunaan Mobile Banking terletak pada kemudahan mengaksesnya. Konektivitas Internet Banking mungkin sedikit lebih susah karena harus tergantung pada Wi-Fi, sedangkan Mobile Banking lebih mudah mendapatkan konektivitas karena layanan internet yang sudah tersedia dari kartu SIM.

Mobile Banking juga memiliki sistem perlindungan untuk menjaga keamanan transaksi nasabah.  Untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah maka SMS akan dikirimkan oleh bank untuk konfirmasi aktivitas perubahan pada rekening nasabah, baik setoran atau transfer dana.
Kekurangan dari penggunaan Mobile Banking terletak pada tingginya jumlah hacker dan virus yang beredar. Sering kali penipuan terjadi dengan penerimaan SMS palsu dari hacker yang menyamar sebagai institusi keuangan.
Kemudian hacker tersebut akan menciptakan sebuah scenario palsu untuk meminta detail rekening bank nasabah. Kemudian hacker akan menyerang akun Mobile Banking tersebut dan menguras rekening. Terkadang hacker juga akan menggunakan virus untuk mencuri data akun Mobile Banking

Layanan Phone Banking / SMS Banking

Phone/SMS banking merupakan layanan dari bank untuk melakukan transaksi perbankan melalui SMS. Walaupun terdengar ketinggalan zaman dengan adanya perkembangan Internet Banking dan Mobile Banking, SMS banking masih dapat bermanfaat untuk nasabah. Keunggulan utama dari SMS banking adalah jika Anda berada di daerah yang tidak memiliki jangkauan internet sama sekali untuk Smartphone, maka SMS banking merupakan solusinya.
SMS banking juga memiliki proses yang lebih praktis dibandingkan Internet Banking dan Mobile Banking. Hal ini dikarenakan sedikitnya tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan satu transaksi. Aktivitas perbankan yang dapat dilakukan dengan SMS banking cukup terbatas diantaranya termasuk cek saldo, mutasi rekening, informasi kurs, pembayaran tagihan dan pembelian pulsa.
Layanan pengiriman uang/Money Transfer
Jasa ini merupakan layanan dari bank untuk pengiriman dan penerimaan uang baik antar rekening, antar bank ataupun valuta asing antar negara. Seperti yang diketahui pengiriman uang antar rekening atau antar bank umumnya akan memerlukan rekening dari kedua belah pihak.
Akan tetapi jika tidak memiliki rekening, nasabah masih juga dapat melakukan pengiriman atau penerimaan uang. Terumata untuk transfer uang valuta asing antar negara, sebagian bank menawarkan layanan pencairan tunai dari uang yang diterima nasabah dengan sejumlah biaya transfer. Begitu juga sebaliknya.
Layanan pembayaran tagihan
Pembayaran tagihan tidak perlu ribet lagi dengan adanya layanan dari bank. Baik tagihan listrik (PLN), telepon (Telkom), pajak, telepon seluler (Telkomsel, Satelindo dll), internet dan tagihan lainnya dari cabang sendiri, semuanya dapat dibayar melalui bank.
Nasabah dapat memilih pembayaran tunai atau non tunai untuk tagihannya. Untuk non tunai, nasabah dapat menggunakan overbooking, standing instruction, warkat bank, direct debit dan ATM.

Layanan inkaso
Inkaso adalah layanan dari bank dimana nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk penagihan pembayaran atas surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga.            Contoh surat atau dokumen berharga tersebut adalah wesel, cek, bilyet giro, kuitansi, kupon dan dividen, promissory notes, hadian undian, nota tagihan lainnya. Keuntungan dari inkaso adalah kemudahan penagihan pembayaran atas warkat-warkat dengan biaya yang kompetitif.
Layanan Giro
Giro merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh pembayar atau nasabah kepada banknya untuk melakukan proses pemindahbukuan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima pembayaran. Jadi giro boleh dikatakan kebalikan dari sistem cek dimana cek memiliki kemungkinan terpental bila sang pembayar tidak memiliki jumlah uang yang cukup di rekeningnya. Sedangkan Giro tidak dapat terpental.
Layanan Investasi dan Asuransi
Dalam layanannya bank juga menawarkan investasi dan asuransi. Walaupun cakupannya tidak begitu luas, beberapa contoh investasi yang umumnya disediakan oleh bank adalah reksa dana, obligasi, sukuk, dan saham. Sedangkan untuk asuransi berupa asuransi jiwa.
Biaya jasa dan layanan bank
Dari setiap jasa dan layanan yang ditawarkan oleh bank, nasabah akan ditagihkan sejumlah biaya untuk pemanfaatan layanan tersebut. Biaya ini akan berbeda-beda dari masing-masing bank. Jadi untuk detail lengkap dari biaya masing-masing layanan dapat diperiksa dari situs bank atau petugas bank sendiri.